Jumat, 09 Maret 2012

Nilai dan Nilai lagi, Revolusi Pemikiran





Tuesday, February 21, 2012  12:04:24 PM

Terlalu banyak kayaknya orang yang munafik didunia ini aku rasa, entahlah tapi itu yang aku rasa, entah munafik, entah sok-sok entah apa itu namanya, serius aku gak suka kali dengan sistem yang ada sekarang ini.

Banyak orang yang seperti hidup didalam sebuah kebohongan, atau hampir semua orang hidup didalam kebohongan, semuanya hanya sebagai sebuah kegiatan formalitas belaka. Ini masalah pendidikan dan nilai, mengapa pendidikan itu selalu identik dengan nilai, padahal banyak nilai itu hanya manupalasi belaka, dan bukan hanya manipulasi saja, namun juga hanya formalitas untuk mengisi atau melengkapi pendidikan itu sendiri, itu yang aku rasakan.

Tapi entah mengapa banyak orang yang seakan terlalu kaku dengan pemikirannya, dan mempercayai bahwa nilai itu adalah segalanya, entahlah tapi memang itu yang aku rasa, orang terlalu menghamba dengan nilai sekarang ini, apa-apa nilai, sedikit-sedikit nilai. Dan nilailah yang membatasi diriku.

Andai aku tahu dari dulu kalau pemikiran orang begini semua, aku akan merubah cara belajarku akan mati-matian belajar ketika mau ujian atau ulangan saja, dan leha-leha pada hari lainnya. Sejak dahulu aku memiliki pemikiran yang cenderung menganggap kalau sekolah dan nilai hanya formalitas saja, ilmu tidak hanya didapat disekolah tapi dimana saja, dan saya lebih senang mempelajari pelajaran yang saya suka dan cenderung tidak menganggap pelajaran yang lainnya, namun. Karena aku cenderung mempelajari apa yang aku suka terkadang aku sering belajar materi walaupun materi itu udah diujiankan atau diulangankan.

Ditambah lagi sejak beberapa tahun ini (pertama kali diadakan pada saat saya kelas 1 SMP – 2006) saya dan seluruh siswa diajarkan dengan namanya KKM dan Remedi, jadi saya rasa memang nilai lah sekarang yang mengatur semuanya. Apakah bisa dijadikan acuaan sekarang nilai itu? Banyak siswa sekarang jadi cenderung mengejar nilai, yah karena sistem pendidikan yang memaksanya untuk begitu, soal-soal ujian atau ulangan terkadang dipermudah agar siswa dapat lulus dengan nilai baik, kualitas semakin lama semakin menurun menurut saya, target sekarang bukan nya gimana supaya dapat nilai 80 atau 90, tapi gimana sekarang harus mencapai target lulus dengan nilai minimal sama dengan KKM atau lebih.

 Sekali lagi nilai bukanlah segalanya,
Sumber gambar : smp3-sekotong.blogspot.com

Apakah yang dimaksud oleh orang-orang yang mengatur pendidikan Indonesia dengan menerapkan sistem begini? Gak tahu aku, belum bisa terpikirkan oleh ku hingga sekarang ini jawaban yang benar-benar benar.

Beberapa kali aku sempat berpikir kalau sistem itu dibuat bertujuan agar semua siswa dapat atau harus lebih tepatnya, untuk mengerti dan memahami pelajaran yang mereka pelajari itu dengan baik, yang dibuktikan dengan standar nilai ketuntasan minimal, namun apa yang terjadi dilapangan? Justru cenderung siswa itu salah persepsi, dan menganggap nilai ketuntasan minimal itu adalah target yang harus merekan capai, terkadang tanpa memikirkan tujuan pendidikan yaitu belajar dan dididik. Entahlah.

Sekolah bukan untuk mendapat ijazah aja, tapi Ilmu.
Sumber gambar :rohmadsosiawan.blog.uns.ac.id
z>——(---)——<z



Tidak ada komentar:

Posting Komentar