Kamis, 22 Desember 2011

Cyberbullying Makin Marak di Internet, Ortu Waspadalah






Internet menjadi semacam perwakilan dunia nyata. Apapun yang terjadi di dunia nyata bisa terjadi pula di dunia maya, tak terkecuali pelecehan atau yang biasa disebut bullying.

Institusi-institusi terkait telah memperingatkan bahwa bullying melalui jejaring sosial semakin memprihatinkan, terbukti dari seorang remaja bernama Natasha MacBryde yang bunuh diri pada bulan Februari lalu karena mengalami cyberbullying di situs Formspring. Gadis berusia 15 tahun tersebut sengaja berjalan di atas rel kereta api sekitar 150 meter dari tempat tinggalnya di Bromsgrove, Worcestershire, dan membiarkan dirinya tertabrak kereta yang melintas.

Ibu gadis malang tersebut, Jane MacBryde, mengatakan bahwa putrinya mengalami bullying oleh sekelompok gadis di sekolahnya. Selain itu, Natasha juga menerima kekerasan verbal dari seseorang yang mengirimkan pesan beberapa jam sebelum kematiannya yang menyebutnya seorang pelacur dan menyuruhnya untuk bersikap lebih baik atau semua orang akan menjauhinya.

Tak cukup sampai di situ, masih ada banyak orang yang mencaci dan mengolok-oloknya di internet setelah kematiannya. Atas kejadian ini, penyidik mengungkapkan bahwa sudah ada salah satu pelaku yang telah ditangkap dan dihukum.

Cyberbullying diawali dari aktivitas trolling atau meninggalkan pesan bernada kasar, ejekan, hingga merendahkan di profil seseorang di sebuah jejaring sosial. Peristiwa ini sering terjadi di kalangan anak-anak dan remaja sehingga meningkatkan kesadaran orang tua dan juga pengelola jejaring sosial tersebut mengenai bahaya bullying di dunia maya.

Jeremy Todd, chief executive dari lembaga sosial Family Lives, menekankan bahwa kejadian cyberbullying meningkat sedangkan orang tua terkadang sering tertinggal jauh dari sang anak dalam teknologi masa kini, padahal apa yang terjadi pada anak-anak tersebut memerlukan perhatian dan pengawasan dari orang tua agar peristiwa di atas tak terjadi pada mereka.

Instutusi anti bullying, Beatbullying, menyebutkan bahwa teknologi mutakhir seperti fitur GPS yang ada di Facebook bisa menjadi pedang bermata dua dan membuat pelecehan-pelecehan justru semakin leluasa untuk dilakukan. Situs seperti Formspring dan LittleGossip.com juga sudah sepantasnya menjaring ketidakjelasan informasi pengguna agar terlihat adanya upaya pengaturan dari jejaring sosial tersebut.
Apa yang terjadi pada Natasha membuat Formspring bersimpati dan menyatakan bahwa mereka akan memaksimalkan keamanan terhadap penggunanya dan sudah bekerja sama dengan aparat hukum untuk menghindari kejadian serupa.
Sumber: Guardian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar